Kamis, 06 Desember 2012

Kopi, Budaya Kopi Indonesia Yang Masih Rendah

Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar di dunia setelah negara Brazil dan Vietnam dan dapat pengakuan dari dunia terutama dunia kopi itu sendiri. Serta dalam pertumbuhan kopi di Indonesia menggunakan pupuk alami yaitu pupuk kandang, sedangkan di negara Brazil dan Vietnam menggunakan pupuk kimia dalam pertumbuha kopi di kebunnya.
Dunia memiliki 2 kopi yang tersohor yaitu Robusta dan Arabika. Kopi Arabika hidup di daerah yang sejuk dan dingin, wanginya pun sangat mencolok mirip perpaduan harum bunga dan buah. Produksi Kopi Arabika sendiri lebih besar di dunia yakni 70% sedangkan Kopi Robusta 30%, sedangkan robusta sendiri rasanya mirip coklat dan lebih ringan daripada Kopi Arabika. Kopi Robusta teksturnya lebih kasar dengan warna bervariasi sesuai dengan pengolahan. Kedua jenis kopi tersebut akan menghasilkan rasa yang berbeda-beda di setiap negara karena iklim, kondisi tanah dan proses pengemasan yang juga variatif.
di Indonesia sendiri produksi Kopi Robusta lebih dominan daripada Kopi Arabika, lebih dari 95% Kopi Robusta sedangkan selebihnya adalah Kopi Arabika, Aceh adalah salah satu penghasil Kopi Arabika terbesar di Indonesia. Kekayaan Indonesia dari sektor industri kopi tersebut berdampak pada banyaknya kedai-kedai kopi modern yang mulai bermunculan, tentu target mereka adalah para pecinta kopi.
Berbanding terbalik dengan potensi budidaya kopi di Indonesia yang begitu menjanjikan, budaya minum kopi Indonesia masih sangat rendah, kedai-kedai kopi memiliki banyak pilihan menu kopi, namun yang banyak dipesan pengunjung justru bukan kopi, mereka lebih suka memesan vanilla late, atau cappuccino.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar